Mahabharata Episode 043 KEREN KW12
ARJUNA BERLATIH KERAS AGAR AHLI MEMANAH
By KEREN KW12
Sinopsis film Mahabharata episode 043
Sinopsis by keren kw12
Para Pangeran Hastinapura terus berlatih di tempat pendidikan dari guru Drona. Suka duka canda tawa terjadi kepada mereka semua pengajaran itu. Guru Drona mengajari semua senjata kepada para pangeran itu. Mengenai senjata panah, Arjuna menunjukkan keunggulan dari yang lainnya. Hal ini membuat guru drona bangga dan menyukai Arjuna.
Guru Drona mengajari para pangeran itu mengenai kerajaan dan bagaimana sikap yang harus diambil oleh para raja ketika ada musuh. Mengenai hal kenegaraan dan sikap seorang raja, Yudistira menunjukkan keunggulan dari pada pangeran yang lainnya.
Duryudana dan saudaranya mendapati sebuah rawa di dekat tempat pendidikan itu. Duryudana menginginkan agar rawa itu menjadi tempat tidur kematian dari pangeran Bima.
Arjuna mendapat pelatihan khusus dari guru Drona mengenai hal memanah. Di tempat yang sama , ada seseorang yang mengintai latihan guru Drona kepada Arjuna. Ketika hari mulai senja Arjuna tidak melepaskan panah kepada sasarannya, karena dirinya tidak melihat sasarannya. guru Drona memberitahu Arjuna bahwa matanya adalah kelemahannya. Seorang pejuang tangguh harus mengetahui batasan yang ia miliki.
Ketika para pangeran pulang dari menggiring ternak, Aswatama dan Duryudana mendengar seseorang yang menajamkan senjata di malam hari. Duryudana menganggap bahwa itu adalah Arjuna, karena dirinya dibebaskan tugas tersebut. Aswatama dengan pengetahuannya mengatakan bahwa ia mampu melepaskan panah tepat sasaran meski ia hanya mendengar suaranya.
Putra guru Drona ini segera melepaskan panahnya, namun secara mengejutkan panah dari Aswatama disambut dengan panah seseorang yang menajamkan panah tadi. Aswatama heran mengapa orang itu bisa membalas panah hanya dengan mendengar tali busur nya. Kemudian Duryudana dan teman-temannya segera pergi meninggalkan tempat itu. Mereka heran ketika Arjuna sedang membaca pelajaran di tempat guru Drona. Sehingga mereka yakin ada orang lain yang beraksi di hutan tersebut.
Terjadi pertikaian antara Nakula Sadewa dan Dursasana ketika mengikat ternaknya nya, suasana mendorong Nakula hingga terjatuh di depan Bima. Wrecodara segera marah dan melempar kan Dursasana. Druyeudana segera datang dan berkelahi dengan Bima. Duryudana yang sudah menyiapkan dan mengetahui ada rawa di dekat tempat pendidikan segera arahkan Bima untuk mendekati rawa itu. Ketika mendapat kesempatan, Duryudana segera mendorong Bima hingga terpental dan terjatuh di lumpur rawa itu.
Saudara-saudara Bima segera menghampirinya dan mencoba menolong Bhima. Guru Drona datang melihat hal tersebut. Sang guru menyuruh tenang dan menyuruh muridnya agar mencari cara sendiri untuk mengatasinya. Arjuna berlari mengambil busurnya dan melepaskan anak panahnya ke arah ranting pohon. Meski dalam kegelapan Arjuna mengarahkan fokusnya dan ia berhasil membuat dirinya mampu memanah dalam kegelapan. Dengan cabang pohon ini, Bima berhasil diselamatkan keluar dari rawa itu. Sang Guru bangga melihat kemampuan Arjuna dalam melihat solusi masalah.
Pada kesempatan latihan guru drona memuji kemampuan memanah yang dimiliki oleh Arjuna. Sang Guru mengatakan bahwa ia akan menjadi pemanah terbaik di dunia. Kemudian guru Drona akan melatih Arjuna dengan senjata khusus mulai besok. Sang Guru memberikan nasehat kepada Pangeran Bima dan pangeran dan agar mampu menjaga dan mengontrol emosinya.
Ketika Arjuna mencabuti anak panah miliknya nya dari sasarannya, dirinya terkejut karena ada 1 anak panah yang asing dan bukan miliknya. Melihat ada orang di semak-semak dan berlari, Arjuna segera mengejarnya. Kur taruna yang melihat Arjuna berlari, segera mengikutinya. Duryodana dan teman-temannya juga ikut mengejar gurunya.
Kejar-kejaran antara Arjuna dan dan seseorang itu terus berlanjut hingga ke tengah hutan. Seseorang itu masuk ke gua. Artinya melihat ke itu segera mendekatinya dan menyiapkan musuhnya untuk menjaga jaga.
Komentar
Posting Komentar
Gunakanlah form komentar dengan bijak