Mahabharata Episode 047 KEREN KW12
KARNA MENDAPATKAN KEBURUKAN DI AKHIR PENGABDIANNYA
By KEREN KW12
Sinopsis film Mahabharata episode 047
Sinopsis by keren kw12
Karnna yang masih muda sedang membawa kayu bakar untuk dirinya dan begawan parasurama. ketika itu, ia melihat gurunya sedang tidur di atas batu. kemudian ia menghampirinya dan mempersilahkan gurunya tidur di pangkuan nya. Tiba-tiba ada seekor serangga yang berjalan mendekati karna, kemudian masuk ke kakinya dan menggigit kulit sehingga darahnya mengalir.
Karna tetap mencoba menahan sakit agar gurunya tidak terbangun. namun Sang Guru tetap terbangun ketika darah dari muridnya mengenai tangannya. Begawan parasurama heran mengapa karna tidak bergerak dengan luka seperti itu, kemudian ia menanyakan siapakah Karna sebenarnya. Kesabaran seperti itu tidak akan dimiliki oleh seorang brahma.
Merasa terdesak oleh Sang Guru, Karna akhirnya mengakui bahwa dirinya bukan seorang Brahma. Dia menjelaskan bahwa ia adalah putra keturunan suta. Begawan parasurama naik pitam dan menjelaskan bahwa jika Karna menjelaskan yang sebenarnya maka ia akan mengirim kepada guru yang tepat. Parasurama sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh muridnya. Kemudian sang begawan mengusir Karna dan mengatakan bahwa akan ada satu titik dalam hidupnya ketika ilmunya hilang dan tidak akan berguna untuknya.
Karna meminta maaf kepada gurunya dan meminta doa kepada Sang Guru. Sebutkan dalam tekanan besar dan mendoakan semoga karena menjadi tauladan kegigihannya nya bagi para pemuda. Kemudian begawan meninggalkan Karna setelah menyuruhnya pergi.
Di dekat Hastinapura sebelum para pangeran pulang dari pendidikan Aswatama mengunjungi tenda dari Raja Gandara dengan membawa pesan dari Pangeran Duryudana. Sangkuni menyambut putra dari guru Drona dengan keterkejutannya. Aswatama menjawab bahwa dirinya dahulu adalah seorang Brahma dan masa depannya adalah seorang raja, oleh karena itu ia mempersiapkan hal tersebut mulai sekarang.
Aswatama mempertanyakan janji Raja Gandara untuk menjadikan Pangeran Duryudana untuk menjadi raja Hastinapura. Raja Gandara benar-benar akan menyelesaikan janji itu karena ia juga sangat menginginkannya. Raja Sangkuni juga telah mendengar bahwa Arjuna telah menjadi seorang pemanah yang sangat hebat. Sangkuni menjelaskan kan kepada Aswatama mengenai politik dan ketamakan. Sangkuni akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan perbedaan sebagai raja bagaimanapun caranya.
Waktu pernah mengalahkan ku sekali, sejak saat itu, aku selalu berjalan didepan waktu.
(Raja Gandara Sangkuni)
Di Hastinapura, Ratu Gandari dan raja Destrarastra tengah menunggu saat-saat kepulangan para pangeran. Sang raja yakin bahwa putranya sudah banyak berubah menjadi gagah dan menunjukkan kejayaannya. Kematian Sangkuni datang di ruangan tersebut dan mengajak untuk memikirkan kedatangan para pangeran. oleh karena itu pula untuk menyambut para pangeran, Sangkuni menyempatkan diri untuk datang ke kerajaan Hastinapura.
Kendari menyarankan agar kakaknya tidak membuat kedatangan para pangeran menjadi sebuah masalah politik. Sangkuni memberitahukan kepada raja awal sebelum para pangeran datang, guru Drona akan datang ke kerajaan. Dan pada saat itu, pastinya Bisma yang agung dan perdana menteri Widura akan mempertanyakan mengenai kekuatan dari para pangeran. Kemudian Sangkuni memberikan saran kepada sang raja untuk menggunakan otoritasnya.
Di ruang sidang utama Hastinapura, Raja Destrarastra masuk dengan diiringi oleh raja Gandara Sangkuni. Kakak dari Gandari dan Widura saling memuji dan Widura mempersilahkan Sangkuni untuk duduk. raja dari bandara ini melangkah mendekati Bisma untuk memberikan salam dan sekaligus mengingatkan tentang peristiwa masa lalu mereka.
min salah link eps , ini esp 252
BalasHapusOke sudah diperbaiki
HapusBisma di awal awal bgni sgt tegas trhdap sangkuni,dretrarastra dan jga kurawa,klo ada hal yg dianggap melenceng maka bisma akan bertindak..tpi makin lama bisma smkin lemas dan terjebak atas sumpah sumpah nya yg sbtlnya tdk ad nilai nya sdkitpun,mlah membela kurawa dan memusuhi pandawa..aneh
BalasHapus