Mahabharata episode 194 KEREN KW12

ILUSI BASUDEWA KRISHNA MEMBUAT DURYUDANA KEBINGUNGAN

Sinopsis film Mahabharata episode 194

Sinopsis by keren kw12

Ketika sampai di penjara dan dewa Krisna dimasukkan dengan cara pangeran Duryudana , keajaiban sang narayani kembali muncul di mana krisna yang dalam penjara tiba-tiba berubah menjadi Dursasana. Hal itu membuat pangeran Duryudana jadi ketakutan dan terkejut, kemudian iya menengok ke samping kanan dan kiri tiba-tiba sang penjaga berubah menjadi wajah Basudewa Krisna. Duryodana yang semakin bingung segera keluar kembali ke ruang sidang, Di tengah jalan sang pangeran melihat seluruh prajurit kerajaan yang berwajah Basudewa Krisna. Bahkan tak terkecuali pembantu kerajaan yang tidak sengaja menabrak pangeran Duryudana, dan lagi lagi abdi dalem itu juga berwajah Basudewa Krisna. 

Ketika sang pangeran mahkota itu tiba di ruang sidang istana, ia pun disambut oleh wikarna, raja angga, raja gandara, guru drona dan juga bisma semuanya berwajah Basudewa Krisna. Pangeran mahkota itu jadi tambah bingung dan segera melihat kearah raja destrarasta dan lagi-lagi ayahnya itu juga berwajah Krisna. Kemudian sang pangeran melihat ke air untuk untuk melihat pantulan wajahnya sendiri. Dan lagi lagi lagi wajah Basudewa Krisna yang muncul di air itu dan pertanyakan siapakah gerangan yang ada di penjara. Akibat terlalu lama memandang genangan air dalam wadah yang berisikan wajah Krisna, tiba-tiba ada percikkan yang membuat kaget Duryudana dan membuatnya terjatuh. Dan uniknya sang pangeran itu terjatuh tepat di kaki Basudewa Krisna.

Ketika Pangeran Duryudana Anda berdiri dari kaki Basudewa Krisna, tiba-tiba Pangeran Duryudana seolah-olah berada di padang pasir yang sangat luas dan ia mencoba berlari untuk menghindari Basudewa Krisna. Kata-kata Duryudana terus-menerus berlari , ia pun akhirnya terjatuh dan ketika ia memilih kan badan tepat di depannya sudah ada Basudewa Krisna. Sri Krishna mengangkat tangannya kalau menjatuhkan sayang tenang aja tepat di paha dari Sang Pangeran Duryudana. 

Seperti merasakan pukulan gada, Duryudana menjerit sekeras-kerasnya yang membuat rasa Destrarastra menjadi panik dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi. Basudewa Krisna lalo memberikan penglihatan kepada raja drestarastra agar mengetahui apa yang terjadi namun sang raja baru sebentar sudah meronta-ronta tidak kuat dan tidak mau melihat lagi. Kemudian dewa Krisna menghilangkan kembali penglihatan dari Raja Destrarastra, sang raja Hastinapura itu masih dalam keadaan panik dan keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya.

ketika Duryudana tersadar dari ceritanya dan seketika itu pula rasa sakit yang ia rasakan hilang ya bertanya-tanya kepada semua orang itu siapa yang dilakukan oleh dewa Krisna. Sang narayani jelaskan bahwa hal itu akan segera terjadi untuk masa depan pangeran Duryudana. Setelah menyelesaikan tugas dan peran yang ia ambil di kerajaan Hastinapura itu, yang memberikan salam hormat kepada raja dan pamit untuk meninggalkan ruang sidang. 

Pangeran Duryudana meminta kepada panglima perang Bismaua untuk segera mempersiapkan Armada perangnya dan bersiap untuk menyerang kerajaan Wirata dan membunuh Basudewa. Perdana menteri widura melontarkan sindiran sekaligus tantangan kepada Pangeran Duryudana terkait rencana menyerang kota wisata dan rencana untuk membunuh Basudewa. Setelah tidak mendapat dukungan, Pangeran tulisannya mengobat kepada seluruh anggota istana termasuk panglima Bisma, guru Drona dan juga Raja Angga Karna. perdana menteri widura menyarankan agar bisa destarastra datang ke tempatnya dan meminta maaf kepada dewa Krisna namun dilarang oleh Bisma dan Putra Gangga itu meminta seluruh orang untuk bersiap perang dan bersiap-siap karena ajal telah mendekatinya.

Ketika saya tiba Krisna dalam perjalanan keluar dari orang sedang istana menuju ke debat perdana menteri widura datanglah ibu Ratu Kunti dan juga Putri Gandari. Datangnya mereka berdua bermaksud untuk meminta maaf kepada Basudewa Krisna. Kemudian Basudewa Krisna memberikan petuah nasehat dan juga teguran sekaligus memberitahukan kesalahan yang telah dilakukan oleh Putri Gandari sehingga para Kurawa menjadi sedemikian rupa. Ratu gandari mengungkapkan bahwa keberanian druyeudana itu karena adanya dukungan dari panglima Bisma , guru Drona dan Raja Angga Karna. Panglima Bisma dan guru Drona terikat kepada sumpah dan Dan janji mereka sedangkan Raja Angga Karna hanya terikat janji kepada teman yang masih memungkinkan untuk dilanggar. Basudewa Krisna menimpali bahwa Raja Angga Karna memiliki keyakinan yang kuat terhadap kata-katanya dan mungkin jika ibu karena sendiri yang memintanya, ada kemungkinan untuk raja karna memikirkan kembali keputusannya. Mendengar sebutan ibu karna, Ratu Kunti dibuat terkejut dan menata Basudewa Krisna hingga episode selesai.