Mahabharata episode 196 KEREN KW12

RAJA ANGGA KARNA SEDIH MELIHAT KEADAAN YANG SEDANG MENIMPANYA

Sinopsis film Mahabharata episode 196

Sinopsis by keren kw12

Pada episode sebelumnya, karna mendapat wejangan dari Basudewa Krisna mengenai ibu aslinya dan juga tanpa disengaja ibu rada berkata bahwa ia bukanlah orang yang melahirkan karna. Karna merasa sangat kecewa dan sangat terpukul setelah mengetahui keadaan yang sebenarnya, ia bertanya-tanya kepada ibunya untuk memastikan kebenaran dari kelahirannya. Tiba-tiba adirata muncul dan menceritakan tentang ditemukannya seorang bayi kecil di dalam keranjang anyaman di pinggir sungai Gangga dan bercerita tentang keluarga adirata dan rada yang tidak memiliki anak sehingga berdoa kepada dewi gangga. Setelah mendengarkan apa yang dikatakan rada dan penjelasan dari adirata, karna pergi meninggalkan mereka semua yang membuat ibu rada bersedih.

Di Hastinapura, Basudewa Krishna telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Kini, sang narayani itu berpamitan dengan perdana menteri widura, istrinya, dan juga ibu Ratu Kunti. Perdana menteri widura meminta maaf karena ia telah mengundang krisna sebagai pembawa perdamaian justru menjadi sumber penghinaan. Dan ibu ratu kunti yang masih dalam keadaan bimbang, diberi saran oleh Basudewa Krisna untuk mengungkapkan perasaannya kepada seseorang secara langsung dan pribadi. Hal itu tentu akan menjadi sebuah pertimbangan untuk orang yang dituju demi tujuan itu. Kemudian Basudewa pamit dan meninggalkan kerajaan Hastinapura dengan menyisakan kata PERANG.

Di pinggiran sungai gangga, Raja angga karna tengah memikirkan segala yang telah diungkapkan padanya. Kata kata dari krisna tentang ibu kunti, dan juga kata kata dari ibu rada tentang statusnya, dua hal itu terngiang² di kepalanya yang membuat jiwanya terguncang. Vrusali datang menghampiri raja angga karna untuk menghibur dan memberi saran sekadarnya, salah satunya dengan secara langsung menanyakan hal itu kepada Kunti. Karna masih begitu galau dengan keadaan, mengingat Arjuna yang telah ia anggap sebagai lambang dari penghinaan padanya, dan keinginan karna untuk mengalahkan dan membunuh Arjuna, namun fakta yang ada adalah Arjuna merupakan adiknya sendiri.

Pada Gelapnya malam, Karna tidak bisa tidur, ia pun memilih untuk berjalan-jalan di tepian sungai Gangga dan bertemu dengan bunga lotus. Di tempat lain, di Hastinapura, ibu ratu kunti juga tidak bisa tidur memikirkan keadaan yang muncul, ia juga hanya ditemani bunga lotus di kamarnya. Dewa Surya pun memunculkan sinarnya yang menandai pagi hari telah tiba. Raja angga memberikan penghormatan kepada dewa Surya, sekaligus berencana untuk memberikan sedekah kepada semua pemohon/peminta yang ada. Namun ketika Karna menolehkan badan, yang muncul pertama kali adalah ibu Kunti yang mengaku sebagai ibunya.