Mahabharata episode 212 KEREN KW12

 PERANG BHARATAYUDA HARI PERTAMA

Sinopsis film Mahabharata episode 212 

Sinopsis by keren kw12

Basudewa Krisna menunjukan wujud tertingginya yaitu sebagai Dewa Wisnu dan perwujudan dari segala Dewa.  Dewa Krisna mengatakan kepada Arjuna bahwa ia adalah yang tertinggi dari yang tinggi , yang paling kuasa dari yang kuasa , yang terhebat dari yang hebat. Yang merupakan kehidupan dan juga yang merupakan kematian. 

Krisna memerintahkan Arjuna agar mengangkat senjatanya dan berperang. Bahkan jika arjuna tidak berperang hari ini, Krisna tetap akan menghancurkan Angkara murka. Arjuna dengan tegas menjawab bahwa keraguan dirinya sudah hancur. Dan kini Arjuna siap untuk berperang dengan sepenuh jiwa dan mengabdikan diri hanya kepada yang kuasa. 

Arjuna meminta agar Krisna kembali ke wujudnya sebagai manusia dan Arjuna akan selalu mematuhi perintah dari Dewa Krisna. Krisna pun kembali ke wujudnya sebagai manusia dan mengajak Arjuna kembali ke kereta perangnya. Setelah kembali ke barisan Pandawa, Basudewa Krisna mempersilahkan agar alam kembali berjalan setelah ia hentikan demi menasehati Arjuna. 

Sangkakala perang sudah ditiup oleh para pembesar dari masing-masing kubu. Di Hastinapura, Sanjaya menceritakan kepada raja Destrarastra tentang ilusi Yoga dari Basudewa Krisna yang mencerahkan Arjuna sekaligus mencerahkan diri sanjaya sendiri. Samjaya juga menceritakan bahwa Arjuna kini di medan tempur dengan seluruh keahlian, kekuatan dan pengetahuannya. Hal ini membuat Raja Destrarastra cemas.

Medan tempur kurusetra berkecamuk, benturan antar senjata, suara sayatan sayatan pedang menggema di Samantha pancaka. Para putra pandu yang menggunakan formasi bajra, terus maju Dan memporak-porandakan bala tentara Kurawa. Hal ini mencemaskan Pangeran Duryudana dan beberapa kali mempertanyakan sumpah dan tugas dari kakek Bisma.

Para Pandawa semakin dekat dengan pusat formasi Kurawa untuk mencapai Pangeran. Duryudana kembali mempertanyakan kakeknya. Sangkuni datang dan meminta Bisma agar segera membentuk formasi. Bisma dengan tenang menjawab bahwa seekor buaya akan membiarkan mulutnya tetap terbuka hingga ikan-ikan dengan percaya diri menetap di mulutnya. 

Ketika para Pandawa semakin dekat pusat formasi Kurawa, Arjuna melepaskan panahnya ke udara. Bisma yang melihat hal demikian segera menyiapkan panahnya dan membalas panah dari Arjuna yang membuat hancur dan menjadi abu. Abu itu turun tepat di atas Arjuna, sang pembawa gandewa ini mengambil abu itu dan mengusapkan ke dahinya yang dibalas senyum dari kakeknya karena Arjuna benar-benar menantikan doa ini.

Pangeran Duryudana semakin tidak tahan dan mengatakan bahwa ini kemenangan hari ini. Bisma menjawabi kepada Duryudana bahwa selama ia hidup, dia tidak akan membiarkan Kurawa kalah. Namun perlu diingat bahwa selama Pandawa masih bersatu kemenangan Kurawa adalah mustahil. Bisma yang agung mengatakan bahwa sekarang sudah saatnya sang buaya menutup rahangnya. Bisma meniup terompetnya dan pertanda bahwa formasinya dimulai.