Mahabharata episode 216 KEREN KW12

 SIASAT BASUDEWA KRISHNA UNTUK MENUMBANGKAN PASUKAN KURAWA

Sinopsis film Mahabharata episode 216

Sinopsis by keren kw12

Arjuna menyanggupi bahwa dirinya akan menantang duel kakek Bisma pads perang esok hari. Raja wirata menyerahkan sepenuhnya tugas melawan dan membunuh guru drona kepada pangeran drestadyumna. Terjadi kebingungan antar tokoh Pandawa karena menghentikan guru Drona sendirian akan sulit bagi drestadyumna namun sangat perlu juga untuk menghentikan kakek Bisma.

BasuDewa Krisna angkat bicara , dan mengatakan bahwa hanya ada satu jalan keluarnya. Membuat Bisma menjauh dari medan tempur, lalu guru drona akan bertarung melawan arjuna, kemudian Duryudana akan sendirian. Krishna mengatakan dengan strategi tipu daya akan bisa menjalankan strategi ini. Yudistira mencoba menyanggah, namun krishna mengatakan bahwa tipu daya yang didasarkan kebenaran maka diperbolehkan.

Perang Hari Kedua .

Sangkakala perang ditiup sebagai tanda perang dimulai.

Di Hastinapura, Destrarastra dengan bangga mengatakan bahwa setelah kekalahan kemarin. Apakah pasukan Pandawa masih menggigil ketakutan? Sanjaya menjelaskan bahwa pandawa membuat strategi unik dengan menempatkan pangeran Yudistira di belakang barisan tentaranya. Dan Pangeran Drestadyumna, Raja Wirata dan para Pandawa akan memimpin perang ini. Pandawa akan menggunakan formasi burung yang menyerang yang akan membuat musuh mengalami kekalahan total. Formasi ini disebut dengan kronchabyuha.

Kakek Bisma membuat formasi Mahabyuha. Bisma menyuruh Duryudana agar tetap berada dalam perlindungan nya di tengah formasi. Guru Drona akan memimpin pasukan Hastinapura. Dan yang lainnya akan menyerang kedua sisi formasi Pandawa. Dengan hal itu , Bisma yakin akan berhasil memetik Kemenangannya lagi. Kedua pihak maju dan mulai bertempur.

Abimanyu menantang raja madra untuk membalaskan kematian uttara. Susarma mengatakan bahwa seluruh pasukannya hanya dilatih untuk membunuh Arjuna. Keduanya bertempur, dan Arjuna memang jauh lebih tangguh. 

Basudewa Krisna mengatakan bahwa sudah saatnya untuk menjalankan langkah pertama menuju kemenangan. Arjuna memberi tanda terkait hal tersebut. Hal ini membuat petir kejut kepada semua orang dan membuat medan tempur tertutup kabut. Raja Drupada menyuruh Yudistira agar segera berangkat menjalankan misinya. Bahkan di Hastinapura, Sanjaya tidak bisa melihat kondisi perang yang membuat khawatir Destrarastra. 

Basudewa Krisna mengatakan bahwa sudah saatnya untuk menjalankan langkah kedua menuju kemenangan. Yudistira diminta Basudewa Krisna untuk mengarahkan keretanya dan pasukannya menuju Hastinapura untuk memancing Kakek Bhisma, krishna menyatakan bahwa ini adalah bentuk formasi perang. Yudistira memahami itu dan segera menjalankan perintah Basudewa Krisna. Melihat hal ini membuat raja Destrarastra ketakutan. 

Basudewa Krisna meminta Bima untuk memberikan informasi tentang Yudistira yang mengarah Hastinapura kepada Dursasana. Dursasana yang hampir berhasil membunuh raja wirata ditahan dan digagalkan oleh Bima. Dursasana kemudian dilemparkan Bima kearah gadanya dan bertarung melawan bima dengan gada itu . Bima menyuruh Raja Wirata agar membantu Yudistira yang menuju Hastinapura. 

Dursasana berlari meninggalkan Bima untuk menghampiri Duryudana dan Bisma di pusat formasi. Dursasan menginformasikan bahwa Pasukan besar dipimpin oleh Yudistira sedang menuju Hastinapura. Bisma punya keyakinan besar bahwa Yudistira tidak akan mau melakukan itu. Namun Sangkuni yakin bahwa demi meraih kemenangan, Yudistira akan mau melakukan hal tersebut. 

Duryudana membenarkan kata kata sangkuni, dan memerintahkan agar Kakek Bism segera menyusul Yudistira. Bisma mengkhawatirkan perlindungan untuk Duryudana , Sangkuni mengatakan bahwa banyak prajurit yang siap melindungi Yudistira. Karena Yudistira disana juga sendirian, maka Duryudana memerintahkan pula agar Bisma membunuh Yudistira.