Mahabharata episode 230 KEREN KW12

 Raja Angga Karna Memasuki Medan Tempur

By KEREN KW12 

Sinopsis film Mahabharata episode 230

Sinopsis by keren kw12

Sangkuni membenarkan kata-kata Aswatama bahwa kehadiran guru drona sangat penting di medan perang. Raja Gandara meminta agar keponakannya membujuk guru Drona agar membuat rencana. Kemudian Raja Angga Karna datang dan menjelaskan keinginannya mengalahkan Gandiwa Arjuna. Karna juga meminta agar temannya itu mau mengangkat guru Drona sebagai panglima.

Guru Drona sedang berpamitan dengan senjata-senjatanya. Datanglah komplotan Sangkuni dan Duryudana. Mereka memulai bahwa kehormatan sebagai panglima besar hanyalah milik Drona. Kemudian Raja Angga Karna meminta agar guru drona mau menerima jabatan sebagai panglima dengan rela hati. Namun, Duryudana meminta agar sang guru bersumpah bahwa akan membunuh lawannya, bukan hanya menawan.

Guru Drona menganggap sumpah tersebut sebagai penghinaan baginya. Dirinya menginginkan untuk mundur dari medan pertempuran. Aswatama datang dan semakin memojokkan ayahnya dengan mengatakan bahwa sang ayah harus memenuhi janjinya selama hidupnya. Drona mulai menitikkan air mata nya. Dirinya meminta kebebasan dari anaknya, Aswatama mengizinkannya, namun ia mengatakan bahwa ia akan tetap bertempur dan ia akan bertempur melawan arjuna untuk yang pertama.

Guru drona yang sangat kecewa dengan perbuatan anaknya akhirnya mengutuk Aswatama. Kemudian Drona melunak dan bersumpah bahwa ia akan ikut berperang di Medan tempur hanya untuk membunuh lawannya. ia akan hadir dengan haus akan darah serta tujuannya hanyalah membunuh mereka. Duryudana mendekati gurunya, kemudian meminta agar gurunya membuat rencananya.

Drona mengatakan bahwa untuk membunuh Pandawa, mereka tidak perlu strategi , melainkan hanya perlu doa. Selama ada kekuatan dan senjata masih ada di tangan mereka, maka akan sangat sulit untuk membunuh mereka. Dan kekuatan mereka ada pada Arjuna. Duryudana meyakinkan kepada gurunya bahwa besuk di medan tempur, Raja Angga Karna akan melawan Arjuna, karena itu satu-satunya tujuannya.

Perang hari ke-11

BasuDewa mengingatkan kepada Arjuna mengenai senjata dewa milik Raja Ngga Karna. Bima mengatakan bahwa hari ini hanya ada satu tujuan, yaitu menahan Raja Angga Karna. Mulai hari ini, Bima akan memenuhi sumpahnya dengan membuat mereka satu demi satu menjadi korbannya. Basudewa senang dengan semangat yang dimiliki wrekodara Bima.

Di Hastinapura, Gandari terus berada di dekat perapian lilin anak-anaknya. ia khawatir karena angin bertiup kencang dan memastikan agar semua pintu ditutup supaya tidak memadamkan api-api tersebut.

Destrarastra masih tertunduk lesu di kursinya, Sanjaya mengatakan sasaran Kurawa bahwa hanya satu tujuan untuk membunuh Arjuna.

Pada perang kali ini, Raja Angga Karna telah ikut serta dalam medan tempur. ia meminta kusirnya berhenti sejenak, kemudian turun dan mengambil pasir kurusetra dan mengoleskannya di dahinya.

Para kesatria di masing-masing pihak sudah bersiap-siap satu sama lain. Terompet tanda dimulainya peperangan juga sudah ditiup. Kedua pihak bertempur dengan kekuatannya masing-masing. Karna langsung maju untuk mengarahkan keretanya kepada Arjuna. Putra Pandu Arjuna meminta Basudewa untuk segera menghampiri Raja Angga Karna.

Arjuna dan Karna telah bertemu satu sama lain. Arjuna menawarkan untuk keduanya bermain-main dulu dengan gada, Karna setuju dan keduanya saling berbalas serangan. Terlepas dari itu semua, keduanya bahkan juga saling ejek. Keduanya semakin memanas dengan kata-kata yang sangat keras. Arjuna menantang Karna sebagai pemanah yang hebat.