Mahabharata episode 237 KEREN KW12

Mahabharata Bahasa Indonesia episode 237

Abimanyu berlumuran darah setelah sendirian berduel dengan para ksatria Kurawa

By KEREN KW12

Sinopsis film Mahabharata episode 237

Sinopsis by keren kw12

Abimanyu tetap bangkit dan bangun berdiri lagi meski telah mendapatkan dua panah yang menghujam tubuhnya, bahkan ia mendapat tambahan panah lagi dari guru Drona. Putra Arjuna ini terus dihujani panah oleh para ksatria Kurawa hingga ia jatuh ke tertunduk tanah. ia segera mencabuti anak panah yang menempel di tubuhnya. Hal ini membuat anak-anak Pandu menangis dan begitu sedih, namun juga membuat para ksatria heran.

Abimanyu berdiri tegak lagi dan menembakkan panah ke arah ksatria Kurawa bahkan membuat Guru drona terluka serta menjatuhkan busur Sangkuni. Karna menembakkan panah hingga menjatuhkan busur ditangan Abimanyu. Duryudana masih heran mengapa Abimanyu masih bisa mengambil pedang dan bangkit lagi melawan. Bahkan Putra Arjuna ini masih membuat kewalahan Sangkuni, Dursasana dan Aswatama. Abimanyu hampir saja membunuh Dursasana, namun sangkuni datang dan menusuk abimanyu dari belakang.

 

Guru Drona dan Karna sangat sedih melihat kejadian ini, sedangkan ksatria kurawa yang lain tertawa. Para Pandawa menangis sejadi-jadinya melihat kegigihan Abimanyu serta penyiksaan kepadanya. Abimanyu terus bangkit dan mengangkat roda kereta untuk bertarung lagi meski ia harus jatuh lagi setelah kembali mendapat tusukan dari Sangkuni. Duryudana menyuruh agar abimanyu menyerah dan menyerahkan senjatanya agar segera mendapatkan kematian, namun ditolak mentah-mentah oleh pemuda ini.

Duryudana turun sendiri dan menginjak Abimanyu yang tergeletak di tanah dan mencoba bangkit. Duryudana menarik Abimanyu berdiri dan mengarahkan wajah kebanggaan Pandwa ini kearah paman-pamannya agar melemahkan mereka. Duryudana dan teman-temannya memukuli Abimanyu dengan gadanya. Raja Angga Karna meminta agar Duryudana segera mengakhiri penderitaan Abimanyu karena matahari sudah hampir terbenam.

Raja Angga Karna merasa iba dengan keadaan dari Abimanyu yang sebenarnya adalah keponakannya sendiri. Abimanyu terus mendapatkan siksaan dari Duryudana dan teman-temannya, namun Abimanyu sendiri tidak menyerah atau memohon sekalipun. Abimanyu dalam kondisi mandi darah bangkit berdiri dan berpesan kepada keempat pamannya agar menyampaikan keberaniannya