Mahabharata episode 260 KEREN KW12

 KEMATIAN RAJA GANDARA SANGKUNI

By KEREN KW12 dot COM

Duryudana tidak akan membiarkan pamannya terbunuh, ia akan melindungi selalu. Duryudana maju dan berduel dengan Yudistira, dengan mudah ia mengalahkan Yudistira. Sangkuni yang duduk manis tiba-tiba didatangi pedang Nakula lagi, Duryudana sibuk dengan Ydisitira sendiri. Sangkuni meminta kode pergi pada Nakula, ia pun dibiarkan pergi berlari. 

Arjuna masih menangani Aswatama, namun datanglah Panglima Drestatyumna untuk melawan Aswatama. Sang Panglima menyuruh Arjuna agar segera membantu Yudistira.

Arjuna datang tepat waktu dan berhasil menyelamatkan kakaknya dari ancaman Yudistira. Duryudana mencoba melawan Arjuna namun sia-sia saja. 

Sangkuni terus berlari dan berlari, ia juga terus bersembunyi diantara mayat-mayat prajurit. Tiba-tiba saja ada dadu terlempar ke arah Sangkuni, ia heran, Bima tiba-tiba sudah didepannya dan mengangkatnya. Nakula menggenggam dadu itu dan akan melemparkannya untuk menentukan nasib Raja Gandara Sangkuni. 

Paman Sangkuni begitu takut dengan amarah Bima yang mengingatkan masa lalunya. Wrekodara segera melemparkan Sangkuni, kali ini giliran Nakula dan Sadewa yang juga mengingatkan aksi-aksi Sangkuni di masa lalu. Tidak berhenti di situ, kembali ke tangan Bima, ia kembali diingatkan kepada masa lalunya. Bima mencengkeram Sangkuni, kemudian Nakula juga. 

Sangkuni mengatakan bahwa seorang yang tidak bersenjata tidak boleh diserang, Sadewa melemparkan kapaknya, namun dipatahkan oleh Sangkuni dan kembali mengatakan bahwa ia tidak bersenjata. Sadewa menyerukan agae menggunakan bagian tubuhnya sebagai senjata. Sadewa, Bima, bergantian memukul pamannya ini. Ia kemudian berlari menghindar dari para Pandawa, Duryudana yang berusaha melindungi pamannya dihentikan oleh Arjuna. 

Sangkuni terus berlari dan berlari, namun Sadewa terus mengejar dan mendapatkannya. Namun ketika itu, Sadwa ditangkap Duryudana, sebaliknya Sangkuni ditangkap Bima. Duryudana segera melepaskan Sadewa dan berusaha menyelamatkan pamannya. Sangkuni terus di permainkan para Pandawa hingga terlempar. 

Melihat kondisi ini, ia segera melarikan diri dari Pandawa lagi. Yudistira dan Arjuna kompak untuk menghentikan Duryudana yang berusaha menyelamatkan pamannya. Sedangkan yang lainnya mengejar Sangkuni. Sangkuni terjatuh akibat tersandung mayat, ia panik saat para Pandawa masih terus mengejarnya. Sadea melemparkan tali dan berhasil mengikat kaki sangkuni, ia lalu menyeret pamannya ini. Sangkuni dengan pisaunya berusaha memotong tali itu hingga terputus. Ia segera berlari menjauh , namun sadewa tidak membiarkan hal itu lepas begitu saja. 

Sangkuni berlari sekuat tenaga untuk mengamankan nyawanya. Bima mencabut tombak dan melemparkannya kearah Sangkuni hingga terjatuh. Sadewa berlari dan menggapai kapak serta segera menghujamkan kapak itu ke dada Sangkuni hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya. Duryudana melihat sendiri kematian pamannya, ia begitu murka kepada Sadewa. Bima melihat hal itu, ia segera mengangkat tubuh Paman Sangkuni dan melemparkannya ke sungai. Bima menyuruh agar segera menjemput pamannya sebelum dimakan oleh ikan, Duryudana segera pergi menuju sungai. Kemenangan Pandawa semakin dekat. 

Pangeran Nakula meraih lumpur dan akan membuat ramuan dewanya. Namun Bima menolak hal tersebut karena perang belum usai dan ia belum membunuh Duryudana. Yudistira mengingatkan bahwa untuk saat ini sangat sulit untuk membunuh Duryudana. Pangeran Bima segera menyahuti bahwa ia sangat percaya diri dan ia tidak menginginkan rasa takut menghinggapinya. Arjuna mengusulkan agar mereka memikirkan strategi untuk mengalahkan Duryudana.